Laman

Monday 6 July 2015

Kebiasaan telat, beserta orang yang optimis dan bahagia

 Kebiasaan telat, beserta orang yang optimis dan bahagia

Siapa yang nggak pernah terlambat datang? hampir semua pernah deh, mengalami kasus ini.

Jangan malu dan susah hati kalau ternyata kamu tukang telat. Sekali pun kamu dicap sebagai orang yang malas, tidak produktif, dan seenak maumu, ternyata keterlambatan merupakan sebuah konsekuensi dari psikologis dan kepribadian, lho. Lebih dari itu, terlambat memiliki manfaat tersembunyi, lho.

Dilansir brilio.net dari Elite Daily, inilah sifat tersembunyi di balik kebiasaan suka telat itu.

Tukang telat bukan si putus asa, tapi si optimis.

Kamu nggak percaya? Misalnya nih, kamu terlambat bangun sehingga waktu ke kampus atau kantor mepet banget. Kamu berharap banget supaya dosen atau bos juga datang terlambat, jalanan nggak macet, atau berharap keberuntungan yang lain. Inilah letak optimismu.

Para peneliti telah menemukan optimisme memiliki segudang manfaat kesehatan fisik, dari mengurangi stres dan risiko penyakit kardiovaskular sampai memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, pandangan positif mampu membantu orang mencapai kesuksesan. Penelitian menunjukkan orang yang bahagia dan selalu positif memiliki tingkat produktivitas dan kreativitas tinggi di tempat kerja, lho.

Sebuah studi di San Diego State University meneliti keterlambatan dan kepribadian tipe B. Tipe B sendiri menunjukkan orang yang santai. Dengan kata lain, hasilnya menunjukkan orang yang terbiasa terlambat adalah orang yang tidak ribet dengan masalah sepele. Mereka lebih berkonsentrasi pada hal utuh dan masa depan.

Waktu itu relatif, belajarlah hidup saat ini.

Ya, waktu itu relatif. Dalam budaya atau konteks yang berbeda, maka konsep waktu juga bisa berbeda. Di Amerika Serikat, kita sering menafsirkan keterlambatan sebagai penghinaan atau tanda etos kerja buruk. Sebab orang Amerika menganggap waktu adalah uang, uang adalah waktu. Namun, kalau kamu ke Spanyol, makan malamnya jam 10, lho. Beda dong dari kebanyakan jam malam. Intinya, kita semua melakukan hal-hal dengan cara kita sendiri.

Sebagai individu maupun bagian masyarakat, kita perlu menyeimbangkan antara ketepatan waktu dan keterlambatan. Singkat kata, jangan mengharga-matikan sesuatu. Kalaupun kamu terlambat dalam acara penting, dan itu dianggap sebuah kesalahan, toh masih ada harapan dan kesempatan untuk memperbaiki pada lain waktu, bukan?

tips dan alasan dari kebiasaan telat yang paling umum adalah,:

1. Tidur Terlalu Larut.

Perhatikan kebiasaan Anda di pagi hari. Saat alarm berbunyi, apakah Anda menekan tombol snooze (untuk menambah waktu 5 menit hingga alarm berbunyi kembali)? Atau Anda sengaja menambah waktu tidur hingga sangat dekat waktu berangkat? Ini adalah tanda-tanda Anda kekurangan tidur. Ada baiknya Anda mempercepat jam tidur. Kebanyakan orang, khususnya yang bekerja dan aktif, tak mendapatkan waktu tidur yang cukup, kekurangan tidur bisa jadi penyebab seseorang kurang bahagia dan tidak sehat. Cobalah untuk tidur lebih cepat setiap malam selama seminggu, lihat perbedaannya pada tubuh dan perasaan Anda.

2. Tambah Satu.

Mungkin terdengar tak umum, tapi kebiasaan menunda pekerjaan atau tugas hingga sebelum berangkat bisa menjadi penyebab keterlambatan Anda. Misal, sebelum berangkat, Anda menyempatkan diri membalas satu surat elektronik dulu, atau membawa keranjang baju kotor ke dekat mesin cuci, atau hal-hal yang terlihat sepele lainnya. Cara mengatasinya, cobalah untuk mengingatkan diri dan membagi hal-hal yang bisa Anda kerjakan dari kantor (membaca surat elektronik) dan yang harus dikerjakan di rumah. Usahakan untuk berangkat lebih awal. Katakan pada diri Anda, bahwa Anda harus tiba di kantor baru boleh membaca surat elektronik itu.

3. Menyepelekan Waktu Perjalanan.

Mungkin memang hanya butuh 20 menit untuk berangkat ke kantor, itu pun jika jalanan kosong. Anda belum memperhitungkan penghambat perjalanan yang bisa datang tak terduga. Misal, ada pohon tumbang di tengah jalan, sehingga mobil Anda terjebak macet, atau kereta api sedang mengalami gangguan teknis. Kejadian-kejadian bisa saja terjadi di luar dugaan. Karenanya, supaya tidak lagi mendapatkan cap “Miss Telat”, Anda bisa memastikan untuk berangkat lebih cepat, atau menetapkan menit ke berapa Anda harus berangkat. Misal, perjalanan ke kantor butuh waktu 20 menit, jam masuk adalah pukul 08.00, jam paling telat Anda berangkat adalah 07.20. Jangan kompromi lagi. Waktu yang tersisa di kantor bisa Anda gunakan untuk menyiapkan mood atau sekadar menyeruput teh.

4. Kurang Persiapan.

Mencari benda-benda penting di pagi hari bisa menghabiskan waktu Anda. Cobalah untuk menyiapkan wadah untuk benda-benda penting itu, dan pastikan Anda selalu menyimpan barang-barang tersebut di situ. Contohnya, kunci, dompet, telepon, kaca mata, dan lainnya. Salah satu hal yang mengganggu lainnya adalah kurang persiapan dalam penampilan. Supaya di pagi hari tidak terburu-buru saat mencari celana hitam yang sepadan dengan atasan Anda, atau mencari sepatu yang warnanya senada dengan tas Anda, siapkanlah pakaian yang mau Anda kenakan di malam sebelumnya.

5. Bukan Anda, Tapi Mereka.

Anda merasa sudah menyiapkan segalanya di pagi hari. Anda sudah siap berangkat, tapi anak dan suami masih saja mencari barang-barang mereka, padahal butuh 30 menit perjalanan, dan sekarang sudah saatnya berangkat. Meski sulit untuk memacu diri supaya lebih disiplin, tapi lebih sulit lagi untuk membuat orang lain untuk juga disiplin. Yang bisa Anda lakukan adalah mengajar si kecil, dan mengajak suami untuk menata barang-barang mereka di titik-titik tertentu. Ajar mereka untuk menyiapkan pakaian mereka sendiri pada malam hari sebelumnya. Siapkan bekal makan siang lebih pagi lagi, atau susun menunya berhari-hari sebelumnya supaya tidak beradu pilihan di pagi hari.

6. Anda Tak Suka Tempat Tujuan.

Perasaan tak mau berangkat ke kantor, atau mencari-cari alasan agar tidak usah masuk adalah salah satu ciri Anda tidak betah di tempat itu. Bermalas-malasan, mengulur waktu, atau mencari celah agar tidak usah ke kantor merupakan sebuah sinyal dari tubuh Anda untuk melepaskan diri dari tempat itu. Mungkin sudah saatnya mencari tempat baru?

7. Pihak Lain.

Anda sedang dalam rapat internal mingguan, tapi presentasi rekan Anda terasa lamban, padahal Anda seharusnya presentasi ke klien di tempat lain. Kadang hal semacam ini tidak bisa dihindari, namun kenalilah masalahnya. Apakah rapat internal mingguan selalu bertele-tele dan melebar hingga satu jam padahal bahasannya tidak terlalu banyak? Apakah ada satu orang yang selalu membuat rapat jadi lama? Jika Anda menghadapi masalah ini berulang-ulang, identifikasikanlah permasalahannya. Ketika sudah diketahui penyebabnya, Anda bisa membangun strategi untuk mengatasinya. Misal, Anda yang pimpin rapatnya, jadi moderator topik perbincangan agar tidak melebar dan tetap fokus.

Hidup tidak pernah dimaksudkan untuk direncanakan sampai rinci sekali, lantas bikin stres sendiri. Itu pertanda kalau kamu tidak bisa menikmati setiap detik hidupmu.

Jadi, hiduplah untuk saat ini, guys. Jadikan masa lalu kenangan dan pembelajaran. Rancang masa depan sebagaimana inginmu. Jangan lupa bahagia untuk saat ini, supaya kamu bisa melakukan yang terbaik demi masa depan lebih cerah. Semangat!

Terima kasih, sudah membaca Artikel kebiasaan telat, beserta orang yang optimis dan bahagia di blog ini.


No comments:

Post a Comment